Tuesday, October 2, 2012

Jaranan Kuda Yang Mendunia

Jaranan Kuda Yang Mendunia


Bukan cuma grup musik tenar seperti Noah, Gigi atau Dewa 19 saja yang bisa manggung di luar negeri, kesenian tradional Indonesia pun laris diundang manggung di mancanegara. Tak percaya? Simak cerita berikut ini, dari Bern, Swiss.

Hujan yang turun dari pagi hari pada Sabtu (29/9/2012) tidak mengurungkan niat pendududuk ibukota Swiss, Bern, untuk datang meramaikam "Amazing Asia Event" yang digelar selama 2 hari dan berakhir pada hari Minggu sekitar jam 21.00 waktu setempat.

Acara yang digelar setiap tahun ini diikuti oleh warga Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam, India, Srilanka, China dan Nepal yang bermukim di berbagai Kanton di Swiss.

Partisipasi Indonesia untuk yang kedua kalinya ini tidak tanggung-tanggung, dengan mendatangkan langsung 2 penari dari Padepokan Tari Parmin Ras, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dengan menampilkan 2 tarian yang diambil langsung dari tarian rakyat Kabupaten Lumajang: Jaranan Kuda Lompat dan Tari Topeng Kaliwungu, yang menurut Parmin Ras kedua tarian ini dikembangkan di padepokan yang dipimpinnya.

Selain tarian dari Jawa Timur, Indonesia juga menampilkan tari-tarian dari daerah Bali yang disumbangkan oleh warga Indonesia yang bermukim di Swiss.

Menurut Ketua Penyelenggara Sven Gruenig, acara ini digelar sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya Asia, melalui pementasan Kesenian, Wisata Kuliner serta memperkenalkan produk-produk Khas Asia. Selain itu pula acara ini juga untuk memperlihatkan bahwa warga Asia di Swiss dapat berintegritas dengan warga setempat.

Ribuan warga datang memenuhi lapangan Waisenhausplatz yang berada di tengah kota Bern, dan mencapai puncaknya pada minggu siang. Yang menarik juga adalah penampilan ilmu bela diri dari China yang juga mendapatkan sambutan meriah, terutama dari remaja Swiss.

Di sudut lain warung tenda Indonesia menampilkan stand perhiasan Mutiara Indonesia yang berasal dari daerah Lombok, Sumbawa dan Flores, yang di-impor oleh Sinta Lehmann Pearl, sebuah perusahaan yang khusus mengimpor mutiara Indonesia untuk dapat dipasarkan di Swiss,
Menurut Susie Lehmann, salah satu Direktur Sinta Lehmann Pearl, mutiara Indonesia mempunyai kwalitas yang bagus dan tidak mengalami kesulitan untuk dapat dipasarkan di Swiss.

Selain kwalitas tinggi, hargapun dapat bersaing dengan mutiara dari Tahiti sehingga banyak diminati. Namun demikian penjualan mutiara ini harus disertai dengan tehnik yang jitu sambil menjelaskan tentang proses natural dalam penciptaan mutiara, mengingat warga swiss sangat menaruh perhatian besar terhadap lingkungan.

Sedangkan Parmin Ras sendiri selain berpartisipasi dalam panggung budaya ini, juga memberikan pelatihan singkat di KBRI Bern pada Jumat (28/09/2012) tentang gerak dasar tari traidisional Lumajang dan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan dasar tehnik pernapasan.

Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo yang ikut berbaur dengan warga lainnya yang hadir, nampak sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan warga Swiss tentang tarian asal Jawa Timur yang tampil sangat dinamis dan memukau warga setempat.


Sumber

No comments:

Post a Comment