Tuesday, July 3, 2012

Apakah “Jailbreaking” dan “Unlocking” itu?

Apakah “Jailbreaking” dan “Unlocking” itu?

Ada dua istilah yang sangat terkenal yang berhubungan dengan iPhone yaitu jailbreaking dan unlocking.




Unlocking
Apple melakukan kerjasama dengan penyedia jaringan telekomunikasi lokal di tiap negara dalam penjualan iPhone. Contohnya dengan Telkomsel di Indonesia, sehingga hanya pelanggan Telkomsel saja yang bisa menikmati iPhone di Indonesia. Bagaimana dengan Indosat, XL, dan penyedia jasa jaringan GSM yang lain? Sudah pasti tidak bisa. Terus bagaimana jika tetap ingin memiliki iPhone tetapi tidak menggunakan Telkomsel? Belilah iPhone di negara-negara yang menyediakan Factory Unlocking. Contohnya di Hong Kong. Saya rasa di Indonesia, Apple belum menyediakan iPhone dengan factory unlocking, termasuk di USA dan Canada.
Masih ada cara lain untuk bisa menggunakan kartu telepon selain provider yang telah ditetapkan oleh Apple, yaitu unlocking. Hal ini banyak sekali dilakukan ketika pertama kali Apple mengeluarkan iPhone 2G di USA sehingga pengguna di luar USA juga bisa menggunakan iPhone.
Jadi unlocking bisa diartikan prosess yang dilakukan pada iPhone agar bisa menggunakan kartu telepon (SIM Card) selain yang telah disetujui oleh Apple. Contohnya di Indonesia selain Telkomsel.
Unlocking termasuk hal yang dilarang oleh Apple dan dianggap akan merusak waranty iPhone. Apple mengklaim bisa mengenali iPhone yang sudah pernah di-unlock, meskipun hal ini bisa di-restore kembali ke kondisi awal tetapi terlalu beresiko.

Jailbreaking
Secara default sedikit sekali aplikasi atau software yang disertakan di dalam iPhone. Untuk menambah aplikasi-aplikasi seperti game atau software tertentu, pengguna iPhone bisa men-download sendiri melalui App Store di iPhone atau iTunes. Aplikasi tersebut ada yang gratis dan berbayar. Aplikasi-aplikasi tersebut dikembangkan oleh berbagai programmer lalu di-host-kan oleh Apple di App Store sehingga bisa di-download oleh pengguna iPhone. Apple sendiri membuat aturan agar si programmer tidak membuat aplikasi dengan fitur-fitur tertentu, misalnya menggantikan tampilan iPhone (theme).
Beberapa programmer bekerja sama untuk membuat hosting sendiri. Sebutkan saja contohnya Cydia Store. Di sana pengguna iPhone bisa mendapatkan aplikasi yang tidak akan pernah ada di App Store. Cydia Store juga menyediakan aplikasi gratis dan berbayar. Untuk bisa meng-download aplikasi-aplikasi tersebut, iPhone perlu dilakukan jailbreak.
Ada juga yang hobby nge-hack aplikasi-aplikasi yang ada di App Store, lalu disebarkan secara GRATIS di internet. Untuk bisa menjalankan aplikasi tersebut di iPhone, perlu dilakukan jailbreak. Ini ‘keuntungan’ lain dari jailbreak. Ada banyak aplikasi yang harganya puluhan US dollar (tidak sampai ratusan karena tidak ada aplikasi di App Store yang harganya mencapai USD100) yang sudah di-hack dan bisa didapatkan secara GRATIS untuk dijalankan di iPhone.
Sudah pasti Apple melarang jailbreak. Tidak perlu takut, jailbreak akan hilang jika iPhone firmwarenya di-restore kembali ke factory setting dan jejaknya akan hilang.
Jadi jailbreak bisa diartikan proses yang dilakukan pada iPhone agar bisa dilakukan penginstallan aplikasi-aplikasi pihak ketiga (third party application) yang sebenarnya tidak diizinkan oleh Apple.
Jika anda membeli iPhone di Indonesia dan anda menggunakan kartu telepon (SIM Card) Telkomsel, anda tidak perlu melakukan unlock, cukup jailbreak. Namun tindakan seperti ini ilegal *_*

No comments:

Post a Comment